02 Mei 2008

Jelang Pemilu, TV Harus Mampu Tunjukan Etika dan Logika

Wahai orang-orang TV, ingatlah Pemilu sebentar lagi. Akan banyak perang kata-kata dari para politikus dan lawan-lawannya. Kita tidak ingin anak-anak kita meniru kalimat-kalimat 'perang' yang merendahkan etika kehidupan dan alasan-alasan yang tidak masuk akal atau tidak logis. Kita ingin anak-anak kita jadi pintar dan cerdas tanpa intrik-intrik busuk yang dipelajari dari TV, karena tanpa TV pun, anak-anak kita sudah banyak belajar hal-hal jelek dari lingkungan kita.

TV harus mampu menyeleksi ungkapan atau kata-kata dari para politikus pada saat kampanye nanti. Jangan sampai tersebar kalimat-kalimat yang provokatif dan menimbulkan kebencian. Belum lama ini beredar SMS yang kurang lebih mengajak orang untuk tidak memilih si A atau memilih si B. Menjelek-jelekan si C dan memuji si D. Hati-hati, karena alasan-alasan yang mereka ungkapkan sangat tidak masuk akal dan tidak etis.

Wahai orang-orang TV, ingatlah akan peranan dan sifat media Anda. Sangat dahsyat untuk membentuk opini buruk ataupun citra baik. TV dapat memecah belah bangsa atau mempersatukannya. Berusahalah netral dan tidak memihak, walaupun TV Anda dimiliki oleh oknum partai tertentu. Semoga masih ada jalan terang bagi TV di Indonesia. Hidup TV!

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Bung, kalau mengerti etika,mereka tidak akan ambisi jadi politikus. Politikus sama seperti kata tikus. Mengerat keju milik orang lain

gotong royong mengatakan...

iya saya setuju dengan bung ini hidup dunia tv

Anonim mengatakan...

BETUL... BETUL... JADI PILITUKUS HANYA MAU KAYA SENDIRI KOK, GAK MIKIRIN RAKYAT!!