Kita sering membaca berita tentang KPID yang memberikan teguran kepada station televisi "nasional", seperti RCTI, SCTV, Indosiar, TransTV, dll., yang programnya dianggap tidak memenuhi standar atau kreteria tertentu, khususnya bagi warga atau masyarakat daerah dimana KPID tersebut berada.
Kita juga banyak membaca bahwa KPI Pusat memberikan teguran kepada station televisi "nasional" atas acara-acaranya yang melanggar peraturan tertentu.
Sungguh sangat ironis. Disatu pihak, televisi seperti kena semprit atau kena tilang terus oleh KPI Pusat maupun Daerah. Disisi lain, terdapat suara sumbang tentang KPI yang dianggap disetir oleh industri media elektronik.
Ini tentu saja membingungkan masyarakat yang hendak mengadukan tayangan-tayangan yang mengganggu mereka dan keluarganya atau masyarakat sekitar. Apakah KPI betul-betul independen dan menindaklanjuti keluhan masyarakat? Pertanyaan tersebut tidak dapat dijawab begitu saja oleh KPI.
Begitu juga bagi KPI, banyak surat aduan yang masuk tentang suatu program atau lembaga penyiaran yang dianggap meresahkan, tapi apakah KPI harus segera mengambil tindakan tegas? Bagaimana jika itu adalah ulah dari para kompetitor atau pesaing yang merasa dirugikan oleh program dari televisi lain itu? Mungkin saja itu terjadi agar lembaga penyiaran saingannya mati atau tidak lagi menyiarkan program yang menjadi pesaingan di jam utamanya. Bisa saja kan?
Disinilah letak strategis KPI, harus buka mata dan telinga tetapi harus bijak menggunakan power-nya. Jangan langsung percaya atau mengabaikan masukan masyarakat. Tetapi juga jangan cuek atas masukan masyarakat. Kedekatan KPI dengan lembaga penyiaran harus sama dengan jarak "jauh"nya sekaligus.
KPI harus menunjukan keadilan bagi industri dan masyarakat. Begitu juga bagi KPID yang bisa saja menjelma menjadi "raja-raja kecil" di daerah. Seharusnya KPID hanya menegur lembaga penyiaran daerah saja, bukan yang "nasional". Terhadap lembaga penyiaran "nasional", KPID hanya memberikan referensi kepada KPI Pusat atas ketidaknyamanan masysrakat yang diwakilinya.
Itulah sekelumit pemikiran untuk teman-teman di KPI Pusat dan Daerah. Maaf bila terlalui menggurui. Salam...
Moderator Dunia TV
06 Maret 2009
Timbang Menimbang KPI Pusat dan Daerah
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
I so agree
Dulu aku sempet kepingin jadi anggota KPI, tapi melihat carut marutnya kayak gitu, aku dah gak minat lagi hehe
Dulu aku sempet kepingin jadi anggota KPI, tapi melihat carut marutnya kayak gitu, aku dah gak minat lagi hehe
Posting Komentar