General Manager Current Affair TV One Solaeman Sakib menyatakan, kebijakan menyiarkan secara langsung penggerebekan sebuah rumah yang diduga tempat persembunyian Noordin M Top di Dusun Beji, Temanggung, Jawa Tengah, itu dilakukan untuk meningkatkan rating dan menggaet 20 juta pemirsa.
"Lima tahun yang lalu total rating 16 sekarang turun menjadi 11. Itu yang kami incar. Tayangan langsung Gaza dan penggerebekan di Temanggung sangat diminati pemirsa," ujarnya saat ditemui di Gedung Dewan Pers, Kamis (27/8).
Ia mengatakan, setelah tayangan-tayangan tersebut habis, jumlah pemirsa kembali berkurang.
Solaeman mengakui terjadinya kesalahan pemberitaan mengenai pria yang berhasil ditembak mati tim Densus 88. Pada saat itu sang reporter memberitakan pria yang berhasil ditembak mati adalah Noordin M Top, tetapi hasil uji DNA menyebutkan pria tersebut adalah Ibrohim. "Tapi setelah itu Pak Karni Ilyas (Pemred TV One) telah memberikan pembenaran terhadap berita itu," ucapnya.
Ia menuturkan, hal tersebut disebabkan pihaknya mendengar kabar dari stasiun televisi asing bahwa yang tertembak adalah Noordin M Top. "Dari situ kita minta teman-teman yang di lapangan mencari tahu. Dan dari mereka mendengar sendiri itu Noordin. Dia mendekat sampai 50 meter," kata dia.
Dirinya mengaku menyesali kejadian tersebut. Setelah kejadian itu, sang reporter telah mendapat teguran. Solaeman berjanji, ke depannya TV One akan memperbaiki diri. "Banyak menitipkan mata ke polisi, learning by doing, dan mengoreksi diri," katanya. (kompas.com)
27 Agustus 2009
TV One: Tayangan Temanggung Hanya untuk Naikkan "Rating"
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar