Sebagai televisi yang kini berstatus lembaga penyiaran publik (LPP), TVRI didorong mengoptimalkan operasional siarannya. Ini antara lain dengan mengubah paradigma lama SDM-nya serta melakukan lobbying kepada pemerintah agar memperoleh anggaran yang memadai supaya bisa beroperasi maksimal. “Kami mendorong dengan optimalisasi operasionalnya, dengan demikian TVRI akan bisa menjadi penyelamat di dunia penyiaran televisi yang makin tak karuan,” ujar Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPID) Bali, Komang Suarsana, dalam program Dialog Interaktif TVRI Stasiun Bali, Minggu lalu.
Komang menyebutkan, banyak harapan disandarkan masyarakat kepada TVRI. Dengan perannya sebagai penyebar informasi, pendidik, penghibur, dan kontrol sosial, LPP ini semestinya ”menyelamatkan” masyarakat dari pengaruh buruk tayangan televisi swasta yang bersaing meningkatkan rating. ”TVRI kita harapkan kembali hadir dengan program-program yang bermanfaat bagi masyarakat,” ujar Komang. TVRI, jelas Komang, harus tetap menjadi media pemersatu masyarakat multi agama, suku, daerah dan golongan sekaligus menjadi sarana informasi milik masyarakat. Sekaligus menyajikan informasi yang seimbang, baik dari masyarakat maupun pemerintah. TVRI harus berusaha mendidik masyarakat akar rumput untuk menghargai kemajemukan dan membimbing masyarakat agar bisa hidup dalam pluralitas agama, suku dan golongan.
”Banyak potensi tentang keseharian hidup masyarakat, informasi pembangunan pertanian, peternakan dan perikanan serta berbagai berita hiburan yang diminati masyarakat. Siaran hiburan yang tetap mengedepankan nilai-nilai etika dan moral akan menjadikan TVRI sebagai media pelestari dan penjaga tradisi dan budaya bangsa Indonesia,” ungkap Komang.
Komang juga tidak membantah, dulu pada Orde Baru, peranan TVRI sangat vital dan dominan buat pemerintah republik ini, dalam mencerdaskan bangsa. Rakyat di seluruh penjuru tanah air, hanya tahu televisi yang disebut TVRI. Sekarang ini, televisi pertama orbit di negeri ini sekarang diterlantarkan. ”Memprihatinkan memang. Padahal, peranan media massa seperti televisi, sampai detik ini sangat diperlukan masyarakat,” katanya berharap.
Dalam kesempatan tersebut, Ketua Dewan Pengawas TVRI, Hazairin Sitepu, tak membantah pandangan tentang kondisi TVRI saat ini. Namun, menurutnya, berbagai upaya dan pendekatan telah dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada. Sejumlah program menyusul perubahan status dari PT (Persero) menjadi LPP juga telah dibuat agar sesuai dengan visi-misi lembaga.”Berbagai masukan dan harapan yang diberikan kepada TVRI menjadi tantangan tersendiri bagi kami. Mudah-mudahan pemerintah memberi dukungan agar kami bisa memenuhi tuntutan masyarakat,” ujar Sitepu. (KPID Bali)
28 November 2008
TVRI Didorong Jadi “Penyelamat” Dunia Penyiaran
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
2 komentar:
TVRI Jadi “Penyelamat” Dunia Penyiaran??? SDMnya aja ngga jelas..kisruh mulu :(
Hahhhh? Gak salah tuh? Harusnya CNN dong yang jadi penyelamat dunia penyiaran hehehehe
Posting Komentar