Rumitnya negosiasi antara perusahaan telekomunikasi Singapura SingTel dan StarHub dengan Federation Internationale de Football Association (FIFA) membuat publik Singapura khawatir tidak dapat menyaksikan Piala Dunia 2010 pada bulan Juni mendatang.
Di saat Malaysia dan Indonesia telah memastikan akan menyaksikan secara langsung Piala Dunia 2010 di Afrika Selatan melalui TV, Singapura justru dipusingkan soal hak siar dan adanya perusahaan Perform Group Ltd berbasis di Inggris yang juga berniat membeli hak siar Piala Dunia 2010 melalui internet dengan paket tertentu, termasuk pay-per-view.
Dengan waktu yang semakin dekat sebelum kick-off Piala Dunia dilakukan pada bulan Juni SingTel dan StarHub masih bernegosiasi dengan FIFA soal hak siar di televisi.
Perform Group telah menyiarkan langsung secara stream siaran olahraga dan hiburan setiap tahunnya melalui internet, mereka beroperasi di Belanda, Italia, Singapura, Australia, Peru, India, dan Amerika Serikat.
Perform menawarkan win-win solution kepada FIFA untuk menyiarkan secara langsung Piala Dunia 2010 di Singapura, menurutnya terdapat 2 juta penonton yang berpotensial untuk menyaksikan event tersebut secara online di Singapura.
Kebuntuan negosiasi harga antara SingTel dan StarHub dengan FIFA berkaitan dengan pemberian harga minimum untuk hak siar oleh FIFA yaitu sebesar US$40 juta, menurut SingTel dan StarHub harga tersebut sangat tinggi dibandingkan Piala Dunia 2006.
Di Malaysia, ASTRO sebagai official broadcaster dikabarkan telah membayar tiga kali lipat dari harga pembelian hak siar Piala Dunia 2006. Sedangkan di Indonesia, Electronic City Entertainment (ECE)yang memegang hak siar Piala Dunia 2010 Afrika Selatan telah menunjuk RCTI dan Global TV sebagai official broadcaster.
28 Februari 2010
Publik Singapura Terancam Tidak Menyaksikan Piala Dunia Lewat TV
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
Gak seru dong jadi rakyat spore kalo gak bisa nonton piala dunia
Posting Komentar