Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Sulawesi Selatan meminta stasiun televisi Indosiar tidak lagi menayangkan acara Take Me Out Indonesia. Termasuk "Take Him Out" dan "Take Celebrity Out". KPID menilai tayangan tersebut memberi contoh buruk pada publik.
Menurut anggota KPID Sulsel, Tri Amelia, program yang menampilkan adegan berpegangan tangan bahkan berpelukan itu tidak membantu pembangunan karakter yang baik bagi anak-anak. “Tayangan seperti ini lebih baik tidak disiarkan,” kata dia, beberapa waktu lalu.
Pendapat ini disampaikan KPID dalam acara evaluasi dengar pendapat (EDP) untuk memproses permohonan izin Indosiar Visual Mandiri membuat perusahaan televisi lokal Makassar Indosiar Lontara Televisi sore tadi. Pendirian televisi lokal ini sebagai syarat terbentuknya system televisi berjaringan. EDP digelar di Hotel Banua, Jalan Haji Bau 7.
Selain KPID, Hidayat Nahwi Rasul, Presiden Forum Telematika Kawasan Timur Indonesia juga meyatakan siaran program acara ini haram hukumnya, “Karena arah penyiaran tidak menjaga dan meningkatkan moralitas dan nilai-nilai agama serta jati diri bangsa,” katanya.
Menanggapi permintaan KPID, Imam Khanafi Zain, Kepala Departemen Riset Dan Pengembangan Indosiar, mengatakan acara Take Me Out masih dapat diperbaiki. “Dalam hal ini acara Take Me Out lebih memakai kostum topeng atau jubah,” kata Imam. Indosiar akan mengevaluasi adegan berpegangan tangan atau berpelukan dikurangi. “Selama cerita dari Take Me Out tidak berubah,” tuturnya. (Tempo)
15 Mei 2010
KPID Sulsel Minta "Take Me Out" Tidak Ditayangkan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
saya juga tidak begitu suka acara ini..
urusan pribadi seseorang dibawa ke publik..
Posting Komentar