03 Maret 2008

Pornografi di TV Tidak Sebatas Gambar Paha atau Dada Semata Lho!

Yang sering dimaksud pornografi diacara-acara televisi adalah gambar paha, dada, adegan mesum dan hubungan suami istri. Itu karena orang hanya melihat media Televisi dari sisi Visual. Padahal, unsur Audio di Televisi juga sangat penting. Audio bukan hanya pendukung visual, tetapi kadang-kadang dapat berperan sendirian, tanpa ada hubungannya dengan visual, seperti halnya Radio.

Ingat, pikiran (mind) manusia melalui pendengarannya, dapat menimbulkan daya khayal atau imajinasi yang jauh lebih kuat dan kadang (extremly) nyata dari pada sebuah gambar! Apalagi jika membayangkan kata-kata atau kalimat mesum!

Saya sering menemui dibeberapa episode acara TV, seperti acaranya Tukul "Empat Mata", acara gossip show "Insert" atau acara-acara lawakan dan pelesetan, pembawa acara "kepeleset" (kalau tidak mau disebut "sengaja" agar lucu), menyebutkan kata-kata mesum yang mengandung persepsi pornografi. Misalnya, "Si artis berteriak saat melahirkan, tetapi teriakannya beda dengan saat membuatnya...", atau "Pisang saya warna coklat...", atau "Belalai depannya" dan lain sebagainya. Memangnya penonton akan terus dibilang bodoh dengan pikirannya yang selalu kearah pornografi saat mendengar kata-kata dimaksud? Siapa yang pikirannya porno dan menjualnya untuk mencari keuntungan? Yang lebih parah, kadang ditimpali juga oleh bintang tamu atau diantara mereka yang berada di studio!

Ya, otak manusia. Itulah kuncinya. Sangat dahsyat! Otak itu langsung menggambarkan secara ekstrim dari apa yang didengarnya. Itulah mengapa suara desahan (misalnya : ehmm.. ayo dong mas...ehmm) lebih terasa seksi tergambar di otak pada saat Anda memejamkan mata, padahal di layar televisi, yang mendesah adalah Tessy Srimulat!

Nah, melalui sekelumit contoh diatas, semoga para pengisi acara apapun di TV manapun, dapat menjaga bicara (mulut) dan pikiran. Kebiasaan bercanda dengan crew dibelakang panggung, jangan sampai terbawa di layar televisi. Itulah arti profesional. Bukan hanya ketepatan waktu, bayaran atau honor yang besar seseorang disebut profesional!

4 komentar:

Anonim mengatakan...

Terima kaih telah membolehkan anonim memberikan komentar.
Saya tertarik dengan pemikiran-pemikiran dari moderator Dunia TV, jika berminat, saya juga menwarkan untuk membuat buku dari pemikiran yang tertulis di blog ini. Bisa menghubingi email saya. Terima kasih.

Nurcahyo Adiwibowo

NUR@Yahoo.com

Komentar Bebas Buat Seleb mengatakan...

Bagus juga tuh idenya. Pemikiran Dunia TV memang layak masuk buku, agar dapat dibaca lebih banyak orang..

Raymond
Seleb blog

Anonim mengatakan...

Kalo ngereng-ngereng gitu memang mbuat pikiran yang enggak-enggak seh. Mendingan liat langsung gambarnya deh, kalau tampang orang yang ngereng-ngereng jelek, ya gak nafsu kok huihuihui

Dunia TV mengatakan...

Makasih Kawan-kawan semua. Belum pantes lah dijadiin buku, wong ini cuma pemikiran yang biasa saja, gak ada yang istimewanya koq.

Moderator Dunia TV