Mulai 17 Maret 2008, pelanggan TV kabel StarHub di Singapura dapat menonton saluran "The Indonesian Channel". StarHub adalah pemimpin pasar terbesar operator TV Berlangganan di Singapura, yang bekerjasama dengan MNC, sebuah grup media yang memiliki RCTI, TPI dan Global TV dan berbagai media lainnya di Indonesia.
"The Indonesian Channel" menyiarkan acara-acara yang juga disiarkan di RCTI, TPI dan Global TV, seperti Sitkom, Sinetron, Film Televisi, Dokumenter, Variety Show, Musik, Reality Show, dll. Pelanggan mereka dipungut bayaran $8 untuk menonton saluran tersebut.
Kabarnya, Singapura adalah negara kedua setelah Jepang dan akan terus diperluas hingga ke penayangan saluran program tersebut ke Dubai dan Jedah. Mereka akan terus menguber dinegara mana ada orang-orang yang berbahasa Indonesia, karena saluran "The Indonesian Channel" menyiarkan acara-acara berbahasa Indonesia.
Saya pikir, ini adalah salah satu terobosan balasan atas meluapnya penetrasi media-media asing di Indonesia. Sesuatu hal yang bagus ini, harusnya dilakukan oleh banyak pihak. Saya mengerti proyek seperti ini butuh biaya besar, tetapi nilai strategisnya bagi Indonesia jauh lebih berharga untuk memperkenalkan budaya, priwisata, informasi dan pandangan politik Indonesia. Harusnya ada grup media lain juga, seperti TVRI atau grup swasta lainnya.
Hanya saja perlu positioning yang lebih jelas bagi masing-masing saluran dari Indonesia. Agar program tersebut tidak sekadar 'mendaur ulang sampah', maka harus disiapkan content-content yang eksklusif dengan menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantarnya.
Terakhir dari saya adalah, jika Idealisme dan Nasionalisme adalah basic thinking-nya MNC dalam menggarap proyek tersebut, maka MNC tidak akan berkeberatan untuk menjadi koordinator atas program-program yang akan ditayangkan. MNC bisa membeli atau bekerjasama dengan televisi lain, yang juga punya program bagus untuk ditayangkan di saluran tersebut.
Jika tidak, masyarakat Indonesia perlu khawatir karena wajah Indonesia di luar negeri, tidak dapat diwakili oleh hanya satu pandangan dari satu pihak yang bernama Grup MNC. Itu namanya bukan "Wajah Indonesia di Luar Negeri", tetapi "Wajah MNC di Luar Negeri". Hati-hati!
18 Maret 2008
Saluran 'The Indonesian Channel' Masuk ke Singapura
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
5 komentar:
Maaf ya, kalau menulis komentar harus etis. Yang tidak etis akan saya hapus!
Terima kasih atas perhatiannya.
Mod.
Tul juga tuh. Gue juga curiga, jangan-jangan cuma dipake buat promosiin perusahaan dia aja tuh!
Setahu saya, MNC selalu memasang banyak iklan di stasiun-stasiun TVnya. Apakah hal yang sama juga terjadi di The Indonesian Channel? Selain itu, acara MNC kan banyak yang tayang tidak tepat waktu, saya takut orang asing mengira bahwa orang Indonesia adalah orang yang tidak tepat waktu.
Nimbrung dong,
Kalau dari gelagat bisnisnya MNC, gue yakin, saluran Indonesian Channel itu juga bakal dijadiin media promosi mereka. Yuk kita cek aja ke kawan-kawan di Singapore yang udah langganan. Atau jangan-jangan gak ada yang langganan ?
Prawiro MT
PT. Median Utama Tirta
Bandar Lampung
Posting Komentar