Jangan asal percaya pada kontes interaktif yang melibatkan pemirsa dalam menentukan pemenang. Sebab, mereka yang dinobatkan menjadi pemenang belum tentu yang mendapatkan paling banyak dukungan dari masyarakat. Contohnya, kontes kecantikan Miss Asia yang diselenggarakan Asia Television (ATV) bulan lalu.
Harian South China Morning Post melaporkan, panitia Miss Asia di ATV tidak menentukan pemenang berdasar perolehan suara publik. Sebab, hasil akhir yang diumumkan bulan lalu, tidak sama dengan perolehan akhir SMS dan voting online via internet. Ini menjadi citra buruk kontes interaktif pertama Miss Asia yang diselenggarakan dengan melibatkan suara publik.
"Hasil yang tidak bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya. Jumlah perolehan suara yang ditayangkan pada 7 Desember lalu salah," tandas Linus Cheung, Executive Chairman stasiun TV Hongkong tersebut, seperti dikutip Agence France-Presse. Dengan demikian, publik patut menggugat kemenangan Eunis Yao, mahasiswa Hongkong yang dinobatkan sebagai Miss Asia.
Kebohongan yang diciptakan ATV itu sudah mencederai kepercayaan publik Hongkong terhadap stasiun televisi nasional tersebut. "Akibat insiden ini, Chief Executive ATV Ricky Wong mengundurkan diri," tandasnya. Sementara, Cheung sendiri memilih untuk tetap bertahan. Sayangnya, dia tidak mau mengungkapkan hasil perolehan suara yang sebenarnya.
Meski mengakui kesalahannya, ATV tetap tidak menganulir pemenang kontes tahunan tersebut. Sejauh ini, Eunis Yao masih tetap menjadi Miss Asia. Padahal, belum tentu dia yang mendapatkan dukungan paling banyak dari publik. Disusul dengan Belinda Yan dan Lene Lai, yang menduduki posisi runner up dan runner up 1. Dua pemenang di bawah Eunis itu masing-masing berasal dari Kanada dan Taiwan.
Sumber: karodalnet.blogspot.com
19 Desember 2008
Kebohongan TV Nodai Kontes Miss Asia
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar