Tadi malam saya menyaksikan infotainment yang menyiarkan anak-anaknya Dhani Ahmad dan Maia Estianti, kedapatan gurunya memiliki gambar yang tidak senonoh di layar handphone-nya. Opini masyarakat mulai mengalir kesana kemari menyalahkan banyak media, film, televisi, dll. Karena saya hanya concern dengan televisi, maka saya jadi ingin mengomentarinya di blog ini.
Televisi hanyalah sebuah kotak bisu yang hanya terdengar nyaring saat kita menyetelnya. Kotak bisu berlayar kaca atau layar LCD itu tidak mampu menolong kita, anak-anak kita atau siapapun dari kejadian apapun.
Jangan mengandalkan televisi untuk pendidikan anak-anak kita, walaupun nama stasiun itu Televisi Pendidikan Indonesia (TPI). Juga jangan mengandalkan LSM yang tidak mengenal prilaku putra-putri kita atau Manager bioskop yang sedang mencari keuntungan bisnis. Pokoknya, jangan mengandalkan pihak mana pun untuk menjaga anak-anak kita dari gambar-gambar porno.
Yang harus menjaga dan mendidik anak-anak kita adalah diri kita sendiri sebagai orang tuanya atau keluarganya. Kita-lah orang tua yang harus mengatur anak-anak kita untuk menonton atau tidak menonton acara tertentu di televisi atau di bioskop. Kita-lah yang bertanggungjawab atas pendidikan anak-anak kita terhadap berbagai hal yang kerap kali mereka temui diluar rumah. Bukan TV, Majalah, Koran, Bioskop, Radio, Tabloid, Buku atau yang lainnya. Mari kita mulai dari kita sebagai orang tuanya. Stop menyalahkan benda-benda mati atau pihak manapun. Terima kasih..
09 Februari 2008
Kita Yang Harus Menjaga Anak-anak Kita.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
3 komentar:
Setuju banget deh.. Emang yang harus ngejaga itu ya ortunya dong, bukan tv nyee... :-))))
Itu TPI ngapain namanya masih tetep Tipi Pendidikan segala? Apa dah di robah, bukan Pendidikan lg? jadi Tipi Poor Indonesia?
TAPI PENGARUH TV ITU SANGAT DAHSYAT BAGI ANAK-ANAK LHO. JADI MEMANG HARUS DIBATASI TUH TV-TV..
Posting Komentar