08 Februari 2008

Menonton TV Education di Spacetoon

Jum'at, pukul 12.40-an, anak saya menonton TV lokal Spacetoon. Saya ikut memperhatikan. Ada acara pendidikan berlogo TVE dan "Learning For All TV Series". Presentasi acara itu menggunakan kartun yang kaku dan berbahasa Inggris dengan teks Indonesia. Walaupun itu hanya salah satu segmen dalam mata acara "Televisi Edukasi" yang memang sering saya lihat dibeberapa stasiun televisi, menurut saya terlalu sulit bagi anak-anak. Tidak menarik. Njelimet. Pertama, bahasa Inggris yang digunakan. Kedua, gerakan kartunnya kaku dan tidak dikenal (Tidak seperti Dora atau Donald Duck). Ketiga, grafis-grafis pelajaran (kebetulan saya yang lihat adalah pelajaran matematik) yang membosankan seperti di tempat kursus. Wah..., dimana unsur hiburannya?

Saya khawatir, proyek Televisi Edukasi yang tujuannya bagus, tapi tidak mendapat tempat disegmennya. Itu hanya buang-buang uang Depdiknas dan airtime TV itu sendiri. Terbukti, anak saya tidak mau belajar dari acara itu, dia lebih memilih tidur.

Membuat proyek Televisi Edukasi, harus dimulai dari niat yang baik, bukan dari niat yang hanya mencari keuntungan atau proyek semata. Karena bagi yang mendapatkan proyek tersebut, asalkan sudah ditayangankan di televisi, dia pikir pekerjaannya sudah selesai. Tidak peduli ada yang menonton atau ada yang tertarik dengan acara tersebut.

Lebih baik uang tersebut disumbangkan ke sekolah-sekolah secara nyata. Bangun gedung-gedung SD yang sudah retak, bocor dan mau ambruk. Jangan ke program televisi dulu. Proyek Televisi Edukasi hanya bisa dikerjakan apabila sudah ada pihak yang dapat dipercaya untuk membuat presentasi program yang menarik, menghibur dan yakin akan mendapatkan jumlah penonton yang banyak sesuai target audience-nya. Orang-orang seperti Imam Prasodjo, Prajoto atau kak Seto mungkin lebih pas bila diajak memikirkan proyek tersebut. Jika belum ada yang peduli, lebih baik ditunda dulu sampai ada. Terima kasih.

2 komentar:

Anonim mengatakan...

ITU KAN EMANG PROYEK BESAR. SETUJU TUH MENDINGAN DIHAPUS DEH

SUWARNA,
SURABAYA

Unknown mengatakan...

setujuklik