20 Desember 2008

Idola Cilik 2 Popular Karena Tayangan Yang Lain Membosankan

Melalui emailnya yang dikirimkan ke beberapa milis, Ludi Hasibuan menulis pandangannya tentang program televisi sbb. :

Memperbincangkan acara teve memang mengasyikan. Terlebih lagi bila tayangan tersebut sedang disenangi/digemari oleh penonton di rumah. Sebut saja acara Idola Cilik, Idola Semua Idola yang ditayangkan oleh RCTI. Suka atau tidak, tayangan ini sangat menarik perhatian penonton di rumah.

Sebuah tayangan Reality Show untuk segmen keluarga sedang digemari oleh penonton setianya. Bahkan, Ibu Harsiwi Achmad, Direktur Program RCTI mengatakan bahwa view shares Idola Cilik 2 pernah mencapai 30%. Wuihh… hebat. Artinya 3 diantara 10 penonton televisi menyaksikan acara ini. Bayangkan kalau ada 60 juta pesawat televisi di Indonesia. Hampir 20 juta televisi manteng di acara Idola Cilik 2.

Kembali muncul sebuah pertanyaan yang mendasar. Kenapa acara ini begitu disukai atau dinantikan oleh penonton dirumah?

Jika kita mencoba menelusurinya melalui teori komunikasi tentang Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan. Maka akan muncul sebuah analisa dari para teoritis pendukung Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan berargumentasi bahwa kebutuhan manusialah yang mempengaruhi bagaimana mereka menggunakan dan merespon saluran media.

Zillman sebagaimana dikutip McQuail telah menunjukkan pengaruh mood seseorang saat memilih media yang akan ia gunakan, pada saat seseorang merasa bosan maka ia akan memilih isi yang lebih menarik dan menegangkan dan pada saat seseorang merasa tertekan ia akan memilih isi yang lebih menenangkan dan ringan.

Program TV yang sama bisa jadi berbeda saat harus kepuasan pada kebutuhan yang berbeda untuk individu yang berbeda. Kebutuhan yang berbeda diasosiasikan dengan kepribadian seseorang, tahap-tahap kedewasaannya, latar belakang, dan peranan sosialnya. Sebagai contoh menurut Judith van Evra anak-anak secara khusu lebih menyukai untuk menonton TV untuk mencari informasi dan disaat yang sama lebih mudah dipengaruhi .

Jika demikian penonton di rumah sudah merasa bosan dengan tayangan 3 besar televisi yaitu Sinetron, Infotainmen dan Berita Kriminal. Karena ketiga tayangan ini nyaris mempunyai model cerita yang sama.

Sinetron kalau kita perhatikan yang ditayangkan di televisi nyaris mempunyai benang merah yang sama. Tidak ada lagi yang melenceng dari mainstream seperti sinetron tentang Si Cecep, Bajaj Bajuri dan lainnya.

Infotainmen dan Berita Kriminal lebih parah lagi. Semuanya mengangkat berita yang sama dengan sudut berita yang sama pula. Penonton seperti menyaksikan sebuah tontonan yang di rewind atau pengulangan. Pasti akan timbul keluhan “Membosankan”. (ludi)

4 komentar:

Anonim mengatakan...

lama-lama, idola cilik juga membosankan, lalu kita dape apa lagi dong dari tv?

Anonim mengatakan...

lha kalo membosankan ya matiin aja tipinya..

Anonim mengatakan...

lha, dikemanakan hak kami yg telah membayar pajak untuk mendapatkan tayangan tv yang bagus?

Anonim mengatakan...

mang smua stasiun tipi dibiayai negara? kayakna cuma tepe er i ajah..minta deh "hakna" ke tepe er i :D