03 September 2009

450 Adegan Tak Layak Tayang di Minggu I Ramadhan

Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mencatat selama satu minggu pertama Ramadhan, telah terjadi 450 adegan pada program Ramadhan yang tidak layak tayang. Adegan tersebut mengandung unsur kekerasan dan pelecehan dalam lelucon yang ditampilkannya.

"Kebanyakan tayangan Ramadhan hanya memberikan hiburan tanpa pelajaran yang bermakna," ujar Fetty Fajriati, Wakil Ketua KPI, di Jakarta, Kamis (3/9).

Ia menuturkan, materi dialog tidak memperlihatkan usaha menyesuaikan dengan nuansa Ramadhan. Para pengisi acara saling mencemooh dengan kata-kata kasar. "Perempuan masih menjadi pelecehan dalam lawakan yang ada," ucapnya.

Tayangan Ramadhan juga mempertontonkan perilaku kekerasan dengan maksud mengeluarkan lelucon diantara host seperti memukuli atau melempar barang kepada pengisi acara. "Tindakan itu memang dimaksudkan untuk membuat tertawa pemirsa. Namun hal tersebut tidak sepantasnya ditayangkan, apalagi banyak anak-anak yang melihatnya," tutur Fetty.

Selain itu, lanjut dia, pertanyaan yang pada kuis tayangan Ramadhan juga tidak mendidik. Pertanyaan pada kuis tersebut tidak berhubungan dengan Ramadhan atau pengetahuan agama lainnya. "Bisa saja pertanyaan yang ada berkaitan dengan masalah keagamaan. Selain mendapatkan hiburan, pemirsa juga mendapat pengetahuan agama," ujarnya.

Lebih jauh Fetty mengatakan, nuansa agamis belum terasa pada minggu pertama bulan Ramadhan ini, informasi siaran agama masih minim. Dari 18 jam, siaran agama hanya berdurasi 20 sampai 30 menit. "Itu pun bersifat dialog dan ditayangkan pagi hari setelah Shubuh," kata dia.

Fetty menyayangkan hal tersebut, menurutnya para stasiun televisi harus menambah durasi bagi tayangan agama. "Pada sisa bulan Ramadhan seharusnya ada perbaikan. Perbaiki kualitas tayangan agar bulan ramadhan dapat pembangunan akhlak," pungkasnya.

Tidak ada komentar: