10 Juli 2009

AJI Palembang Sesalkan Pengroyokan Wartawan PalTV

Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Palembang menyesalkan aksi kekerasan terhadap wartawan PalTV, Yudi Saputra SH (25), yang dipukul sebuah keluarga yang tidak senang orangtuanya yang mengalami kecelakaan diambil gambarnya. Wartawan dari stasion televisi lokal pertama di Palembang itu mengalami luka memar di kepala akibat dipukul dengan helem.

"Kami menyesalkan aksi kekerasan itu. Seharusnya mereka tidak melakukan aksi kekerasan, sebab Yudi sudah menerima keberatan dari mereka untuk mengambil gambar keluarganya," kata Muhammad Uzair, koordinator divisi Advokasi AJI Palembang, Kamis (09/07/2009) malam.

Uzair menilai aksi kekerasan itu tidak perlu terjadi apabila mereka tahu fungsi seorang jurnalis. "Ya, kami protes dan menyesalkan aksi kekerasan tersebut. Kami berharap aksi kekerasan serupa tidak terjadi lagi, dan juga kami mengharapkan kawan-kawan jurnalis juga menjaga hak privasi seseorang untuk menolak diliput, kecuali menyangkut kepentingan publik," kata Uzair.

Peristiwa tersebut, menurut Yudi, terjadi sekitar pukul 11.00 WIB, dimulai ketika dia berniat meliput korban kecelakaan lalu lintas, yakni Mukmin, warga Jalan Kamboja Lorong Delima No 1161 Ilir Timur (IT) I, Palembang, di IGD RS Siti Khodijah, Palembang. Saat sedang mengambil gambar, salah seorang anak Mukmin mendatanginya.

Dengan emosi dan suara membentak, korban dimarahi dan diancam pelaku jika terus mengambil gambar orangtuanya. Sempat terjadi cekcok mulut antar keduanya tapi korban memilih keluar dan duduk di pos satpam. Selang satu jam kemudian, korban kembali masuk ke IGD untuk mengambil gambar kejadian lainnya.

Sebelum masuk, korban menjawab pesan singkat yang masuk ke ponselnya. Merasa ditantang, ketiga pelaku yang berada di dalam IGD langsung keluar ruangan dan memukulkan helem ke muka korban. Korban yang terkejut lalu mencoba menangkis tapi gagal karena dikeroyok ketiga pelaku.

Korban terkena pukulan helem hingga empat kali. Ia lalu diamankan petugas rumah sakit yang melihat kejadian tersebut. "Untung saja petugas rumah sakit langsung memisahkan. Tidak hanya memukul, para pelaku juga menghina profesi saya," katanya.

Korban yang tidak senang kemudian melaporkan kejadian pengeroyokan tersebut ke Poltabes Palembang. Kapoltabes Palembang, Kombes Pol Drs Lucky Hermawan melalui Kasat Reskrim Kompol Kristovo Arianto, mengatakan telah menerima laporan korban. Ia telah memberikan perintah penangkapan terhadap tiga pelaku yang melakukan pengeroyokan. "Kita sudah kejar para pelaku," katanya. (detik.com)

1 komentar:

Anonim mengatakan...

Masih saja terjadi kekerasan terhadap jurnalis. Kasihan kan cuma cari makan sambil cari berita