09 Juni 2009

Haruskan TV Membiarkan Bintangnya Menangis?

Pemerintah Inggris menyiapkan konsultasi publik besar mengenai penggunaan anak-anak dalam acara TV seperti Britain’s Got Talent (BGT), yang pada minggu lalu, Hollie Steel, semi finalis berumur 10 tahun menangis tersedu-sedu dalam acara langsung TV.

Lembaga penyiaran, termasuk diantaranya produser BGT, Talkback Thames dan Love Productions yang memproduksi program kontroversial Boys and Girls Alone, telah bertemu dengan Departemen Anak, Sekolah dan Keluarga (DCSF) Inggris dalam memulai rangkaian konsultasi penuh yang akan dilaksanakan pada musim panas ini.

Evalusi DCSF, yang juga mengadakan penyelidikan terhadap model, penyelenggara dan industri film, difokuskan pada peraturan mengenai hiburan anak diberlakukan dan belum pernah diubah sejak 1968. Evaluasi ini dipimpin oleh Menteri Muda Anak-Anak, Delyth Morgan.

Juru Bicara DCSF mengatakan, "Kami ingin anak-anak mengembangkan dan mengalami pengalaman menyenangkan ketika berpartisipasi serta berkesempatan tampil di televisi dan berbagai bentuk hiburan lainnya. Namun, ketika mereka tampil, kita memiliki tugas untuk menjamin bahwa anak-anak tersebut dijaga dengan baik, dan peraturan yang ada memastikan hal tersebut terjadi".

Kepala Pact, John McVay, yang juga terlibat dalam evaluasi ini menyatakan acara seperti BGT dapat memberikan "kesempatan mengubah hidup seseorang dan mempengaruhi karir". Tapi dia menambahkan, "sekarang acara ini berada di domain publik dan kini para produser prihatin terhadap dampaknya terhadap semua peserta, terutama anak-anak. "

Tetap Pada Pendiriannya

Baik Talkback dan ITV tetap pada pendiriannya dalam menghadapi kritik yang mempersoalkan perlakuan mereka terhadap anak-anak. Mereka menekankan bahwa telah berpengalaman dalam menangani kontestan pertunjukkan dan orang tua atau wali mereka menemani anak-anak tersebut selama seri pertunjukkan.

Sebagai tambahan, mereka menunjukkan bahwa Hollie diberikan "dukungan tambahan di belakang panggung" setelah menangis tersedu-sedu pada penampilan semi finalnya. Namun, ketika Talkback sedang menjalani proses penyelidikan mengenai proses dan prosedur dalam pertunjukkan, masih belum jelas apakah BGT akan menerapkan batasan umur kontestan.

Juga ditayangkan di ITV, program pencari bakat lainnya (talent show), The X Factor, mensyaratkan batas umur minimal peserta adalah 16 tahun. Juru bicara Talkback menyatakan, "The X Factor memiliki format yang berbeda dengan waktu pertunjukkan yang lebih lama. Paling lama, kontestan BGT tampil tiga kali, di The X Factor mereka bisa tampil hingga 13 minggu".

Juga dipercaya, bahwa perusahaan ini akan tetap membedakan kedua format acara tersebut, The X Factor lebih difokuskan untuk mencari bintang pop, bukan bintang anak.

Opini yang Terbelah

Pendapat industri mengenai penyertaan peserta anak dalam BGT terpecah. Pada pada umumnya adalah orang tua mereka cukup mengerti untuk mengetahui apa yang diharapkan dari pertunjukkan ini, dan banyak dari mereka adalah anak-anak produk sekolah pertunjukkan yang telah dilatih secara ketat.

Menurut Talkback, "Ibu Hollie juga telah menyatakan bahwa Hollie terbiasa mengikuti audisi dan juga terbiasa mengalami kekalahan".

Pemilik New Sky entertainment, Duncan Gray, yang pernah terlibat merumuskan format ketika masih di ITV, juga membela kritik yang ditujukan ke juri Simon Cowell ketika minggu lalu membuat Aidan Davis, penari berumur 11 tahun menangis.

"Anak-anak yang tampil di pertunjukkan adalah sesuatu yang sangat bisa diterima, mereka tidak dipaksa dan orang tua mereka mengerti bahwa Cowell adalah komunikator TV terhebat karena dia mengungkapkan hal dengan jujur".

Namun, sebagian menunjukkan bahwa praktek seperti ini di antara lembaga penyiaran sangat jauh berbeda. "kami di BBC juga membuat pertunjukkan yang melibatkan anak-anak dan mewajibkan mereka untuk menjalani tes psikologi walaupun acara ini tidak langsung", jelas salah satu perwakilan industri.

Direktur Rain Media creative, Mark Wells, yang juga menggarap talent show seperti Stars in Their Eyes pada masa dia menjabat sebagai pengawas hiburan di ITV Studio menyatakan, "Saya sungguh berpikir bahwa menempatkan anak-anak di TV, dalam situasi seperti itu sangat tidak bisa diterima". "Ada otoritas lokal yang sangat ketat mengatur mengenai penggunaan anak-anak di TV dan saya kaget bahwa di akhir, pada pukul 10 malam, anak-anak yang sangat muda masih tampil di TV, masih bekerja."

Direktur Love Production, Richard McKer­row menyatakan, "Rumah produksi harus menujukkan bahwa mereka memiliki kemampuan untuk bekerja dengan anak-anak dan ada kebutuhan untuk membuat standarisasi."

BGT juga memicu isu mengenai kewajiban perawatan, terutama kepada peserta yang rentan, setelah Susan Boyle's (peserta BGT) masuk rumah sakit.

Pemilik Silver Rivet, Daisy Goodwin menyatakan ada pertanyaan moral yang menarik bagi semua orang mengenai kenapa program TV paling populer adalah program TV yang menampilkan anak-anak menangis dan perempuan yang mengalami kesulitan belajar. Jika saya yang membuat pertunjukkan, saya akan mempertimbangkan untuk menaikkan batas umur minimal. Saya juga menanyakan mengapa tidak ada tes psikologi.

Talkback menyatakan bahwa tes psikologi adalah salah satu yang akan diberlakukan. Namun, ada beberapa pertanyaan mengenai cara praktis menerapkan tes tersebut dalam pertunjukkan seperti BGT. Namun, Direktur Virgin Media TV dan bekas pengawas pertunjukkan ITV, Claudia Rosencrantz, yang terlibat dalam pengembangan awal BGT menanyakan logistik yang dibutuhkan (untuk tes psikologi -Red)

"Sungguh sangat tidak mungkin dan mungkin juga sangat salah menerapkan tes psikologi secara in-depth, dan juga jangan lupa, bahwa Susan Boyle juga muncul di talent show lain. Saya ingat dia dalam acara Michael Barrymore’s My Kind of People, jadi, dia pasti telah lama memiliki hasrat untuk tampil di depan kamera yang belum juga padam".(broadcastnow.co.uk/KPI)

Tidak ada komentar: