29 Januari 2009

KPID Jabar Tegur Dua TV Swasta “Nasional”

Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat (Jabar) mengirimkan surat teguran pada dua televisi nasional, Selasa (27/1) kemarin. Surat teguran terkait program sms premium dan kuis sms yang dinilai KPID Jabar mengandung unsur judi.

Anggota yang juga Ketua KPID Jawa Barat Dadang Rahmat mengatakan, sms premium yang ditayangkan kedua stasiun televisi tersebut yakni Global TV dan Antv. Program sms premium yang ditegur berupa kuis yang mengandung unsur mengajak orang untuk berjudi. "Kami sudah mengirim surat klarifikasi sejak Desember 2008 lalu," ujarnya saat ditemui di Bandung. Karena tidak ada jawaban dari pihak televisi tersebut, KPID akhirnya mengirimkan surat teguran. Jika tidak ada jawaban, KPID bisa meminta stasiun yang bersangkutan menghentikan program tersebut.

Sementara itu, anggota KPID untuk isi siaran Dian Wardiana mengatakan, sms premium tersebut ditenggarai ada unsur perjudian. "Isi penyiaran melarang adanya unsur judi, seks, sara, dan kekerasan. SMS premium yang berlangsung tengah malam itu kami duga ada unsur judi di dalamnya," ujarnya di tempat yang sama.KPID jabar tidak memberikan waktu lama kepada stasiun televisi yang ditegur. "Secepatnya mereka menjawab surat tersebut," tegas Dian. (KPI)

3 komentar:

Anonim mengatakan...

Apakah KPID berhak mengur tv nasional? Bukankah seharusnya tv daerah atau radio daerahnya saja? Kalau tv nasional mau ditegur, sebaiknya KPID mengirimkan surat ke KPI Pusat, agar yang menegur itu KPI Pusat, kalau tidak, sulit juga mengukur track record tv nasional bermasalah.. Gimana menurut anda?

Anonim mengatakan...

kok yg negur bisa cuma KPID jabar, apakah bagi KPID lainnya itu gak masalah???

Unknown mengatakan...

bagi TV nasional sejelek apapun acara/ iklan asal menghasilkan uang besar, bisa tayang,.. dan siapapun boleh menegur apa bila tayangannya melanggar norma2 kehidupan sosial dan agama (jangan suka berlindung di balik hak azasi yang sudah kebablasan)... saya salut dan mendukung KPID Jabar, terus pantau dan kritisi penyelenggaraan TV Nasional ... tidak usah menunggu KPI pusat dan KPID yang lain, mereka cuma "jaga telor doank" cari aman...