KPI kembali meminta TPI untuk segera melakukan perbaikan isi sinetron "Ta’aruf" karena isinya dinilai memprovokasi kekerasaan fisik dan verbal. Hal itu ditegaskan oleh Ketua KPI Pusat, Sasa Djuarsa Sendjaja, Jum’at (9/1).
Permintaan tersebut juga dilayangkan melalui surat KPI Pusat yang diserahkan langsung hari ini juga kepada perwakilan dari Direktur Utama stasiun televisi TPI.
Dalam keterangannya, Sasa menjelaskan, permintaan yang bersifat himbauan tersebut didasarkan oleh banyaknya pengaduan yang datang dari masyarakat ke KPI Pusat melalui media pengaduan KPI Pusat (E-mail dan SMS) pada akhir-akhir ini khususnya di bulan Desember 2008.
Sasa juga mengingatkan, beberapa waktu yang lalu sinetron ini pernah ditegur oleh KPI Pusat karena banyak menampilkan kekerasan dan melecehkan agama. ”Apabila himbauan ini tidak diindahkan, maka kami akan memberikan teguran kedua,” tegasnya.
Selain TPI, pada hari yang sama, Jumat (9/1), KPI Pusat juga meminta Indosiar agar segera melakukan perbaikan isi sinetron Muslimah. KPI mengingatkan jika himbauan ini tidak diindahkan, maka KPI Pusat akan memberikan teguran kedua. Hal itu diungkapkan dalam surat himbauan KPI Pusat kepada Indosiar.
Dalam surat tersebut dijelaskan, KPI Pusat menerima banyak sekali pengaduan masyarakat melalui email dan sms selama bulan Desember 2008 terhadap Sinetron Muslimah, yang isinya yang memprovokasi kekerasan fisik, merusak ajaran agama Islam, dan eksploitasi orang cacat.
Sementara itu, Ketua KPI Pusat, Sasa Djuarsa Sendjaja menceritakan, sinetron Muslimah sudah pernah ditegur oleh KPI Pusat beberapa waktu yang lalu. Menurutnya, sinetron Muslimah banyak menampilkan adegan kekerasan. (KPI)
09 Januari 2009
Sinetron Ta'aruf dan Muslimah Dapat Teguran KPI
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar