29 Mei 2009

Dana Kurang, ATV Malang Pangkas Jam Tayang

Masyarakat Batu yang biasa menikmati siaran Agropolitan Televisi (ATV) mulai pukul 07.30WIB hingga 22.30 WIB setiap hari, akan sedikit kehilangan. Sejak mengantongi Rekomendasi Kelayakan (RK), ATV terpaksa harus memangkas jam tayang karena kekurangan dana untuk biaya operasional tayangan.

Pengurangan jam tayang ini dilakukan dengan cara merampingkan durasi setiap acara. Contohnya, saat tayangan live musik, yang biasanya berdurasi 120 menit atau 2 jam harus dikurangi menjadi 90 menit. Pengurangan jam tayang sudah dilakukan sejak ATV diizinkan tayang kembali oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Daerah Jatim.

“Meskipun begitu kami tetap memanjakan penonton dengan menyajikan acara baru seperti Ngobrol Pagi (Ngopi) yang biasanya tayang jam 09.00-10.00 WIB setiap paginya. Program ini mengupas berita-berita yang dikupas media massa,” ungkap Hariadi, Kepala UPT ATV Kota Batu, Rabu kemarin (27/5).

Tak hanya durasi yang dipangkas, penghematan juga dilakukan di bagian produksi tayangan. Terutama dalam penggunaan arus listrik. Jika dulu menggunakan 33.000 watt, kini tersisa 16.000 watt. Jika produksi membutuhkan lighting yang cukup banyak, kru ATV harus memasang tambahan aliran listrik melalui genset yang digerakkan dengan bahan bakar solar. “Hingga saat ini kami masih bisa menghasilkan tayangan yang maksimal untuk penonton,” ujar Hariadi tetap optimistis.

Pengurangan jam tayang ini menurut Kepala Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Batu, Widodo, merupakan dampak dari berkurangnya dana APBD Kota Batu untuk ATV. Jika tahun 2008 mencapai angka Rp 1 Miliar lebih, tahun ini hanya Rp 217 Juta. “Otomatis kami memang harus berhemat sana-sini. Namun kami berharap bisa mengajukan DAK untuk menutupi kekurangan biaya ini,” harap Widodo.

Ditambahkan, minimnya APBD untuk membiayai ATV ternyata berbanding terbalik dengan target Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dibebankan pada ATV. Tahun 2009, ATV ditarget PAD sebesar Rp 300 juta, sementara pada 2008, pihaknya mampu menyetor Rp 260 Juta. “Kami berharap dengan situasi seperti ini, target Rp 300 juta bisa tercapai. Meskipun kami hanya boleh memasukkan iklan 15 persen dari total jam tayang yang ada,” ucap Widodo. (Surya Online)

Tidak ada komentar: