24 Mei 2009

Wawancara Eksklusif Apakah Artinya Mendukung?

Pada saat pasangan SBY-Boediono melakukan deklarasi di Bandung, kita menyaksikan station TVone menyiarkannya secara langsung yang kemudian diikuti dengan wawancara Boediono, yang selama ini juga telah dikejar-kejar untuk wawancara di station tv lain, misalnya SCTV yang salah satu wartawannya ditanduk satpam Bank Indonesia.

Hari minggu ini (24 Mei 2009), giliran acara pendeklarasian pasangan capres-cawapres Mega-Parbowo yang disiarkan secara langsung oleh beberapa station televisi, walaupun tidak semua. Acara tersebut berlangsung di Bantar Gebang, tempat pembuangan sampah di Bekasi, Jabar. Pada acara ini yang meliput secara lengkap adalah MetroTV yang disambung dengan wawancara eksklusif dengan Mega dan Prabowo.

Melihat persaingan wawancara "eksklusif" tersebut, yang sesungguhnya itu sah-sah saja, membuat saya berpikir apakah station televisi tersebut memang sengaja mendukung pasangan tersebut?. Pencantuman kata "eksklusif" dilayar kaca televisi itu, mencerminkan televisi yang lain tidak mendapat hak wawancara tersebut. Apa iya, station televsisi memihak?

Apa yang keluar dari benak saya itu ternyata juga terpikir oleh pihak-pihak lain. Kalau itu hanya kebetulan belaka, maka harus ada yang menata atau aturan main tentang wawancara "eksklusif" tersebut. Karena ini masalah pencalonan presiden dan wakil presiden, bukan wawancara artis biasa. Dampaknya adalah citra media itu sendiri, dimana media wajib hukumnya untuk netral dan indpenden. Kecuali memang itu adalah sebuah tanda bahwa station televisi atau media tersebut memihak apada pasangan capres-cawapres tersebut, sekalian saja disebut "Saluran Mega-Prabowo" atau "Saluran JK-Wiranto" atau "Saluran SBY-Boediono", agar masyarakat jelas dan tidak lagi menyinggung masalah independensi media tersebut.

1 komentar:

holil azmi mengatakan...

SAYA SETUJU DENGAN PEMIKIRAN INI.....