Persaingan ketat di industri televisi kian mengimpit PT Indosiar Karya Media Tbk (IDKM). Alhasil, perusahaan pengelola stasiun televisi yang sempat naik daun ini harus menderita rugi bersih Rp 20,6 miliar pada kuartal pertama 2009. Padahal, di periode sama tahun lalu, Indosiar masih mencatat laba bersih Rp 16,5 miliar.
Hingga Maret 2009, Indosiar cuma bisa mengantongi pendapatan Rp 169,1 miliar. Angka itu turun 9,81 persen ketimbang pendapatan setahun sebelumnya. Padahal, beban usaha perusahaan ini membengkak 19,8 persen menjadi Rp 159,7 miliar. Maret 2008, beban usaha Indosiar cuma Rp 133,3 miliar.
Selain itu, beban lain-lain IDKM juga naik menjadi Rp 37,5 miliar. Artinya, terjadi kenaikan beban sekitar 27,9 persen dari periode yang sama tahun lalu, yaitu Rp 29,3 miliar.
Analis Bhakti Securities, Reza Nugraha, melihat kerugian Indosiar menunjukkan persaingan dalam industri penyiaran semakin ketat. "Apalagi bisnis televisi membutuhkan modal yang kuat," tutur Reza kemarin (4/5).
Selain itu, Reza menganggap Indosiar tidak fokus dalam menyasar segmen pasar, apakah menengah ke bawah atau pemirsa menengah atas di kawasan perkotaan. Padahal, saat jumlah pemirsa tidak signifikan, para pengiklan juga akan menjauh.
Sayang, IDKM tak bicara banyak. Direktur IDKM Phiong Phillipus Darma tidak menjawab panggilan telepon Kontan. Sekretaris Perusahaan IDKM Andreas Ambessa juga enggan berkomentar. "Saya tidak memegang data detailnya, besok saja," kata Andreas singkat.
Indosiar terus mencatatkan rugi selama 2005 hingga 2007. Dalam kurun waktu itu, IDKM berturut-turut menderita rugi Rp 141,2 miliar, Rp 297,6 miliar, dan Rp 129,3 miliar. Baru pada tahun 2008 Indosiar mencatat laba bersih Rp 19,6 miliar. Indosiar Merugi Rp 20 Miliar. (Kontan)
09 Mei 2009
Indosiar Merugi Rp 20 Miliar
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar